Upaya guru dalam mempelajari dan menguasai kompetensi untuk peningkatan kinerja, berdasarkan hasil rating observasi praktik kinerja dan refleksi diri, pada dasarnya adalah siklus belajar berkelanjutan yang berfokus pada perbaikan area yang lemah.
Secara umum, upaya ini mengikuti tiga tahapan utama:
1. Menganalisis Hasil Observasi dan Refleksi (Identifikasi Kebutuhan)
Langkah pertama adalah analisis kritis terhadap data yang ada:
Mencermati Umpan Balik Observasi: Guru harus secara cermat mengkaji catatan dan penilaian (rating) dari kepala sekolah atau observer mengenai praktik mengajar di kelas. Ini membantu mengidentifikasi perilaku spesifik mana yang kurang efektif (misalnya, kurangnya interaksi yang memotivasi siswa atau manajemen waktu yang kurang baik).
Menghubungkan dengan Refleksi Diri: Hasil observasi ini kemudian dicocokkan dengan hasil refleksi pribadi guru. Tujuannya adalah memastikan guru menyadari bahwa tantangan memang bersumber dari kompetensi yang berada di dalam kendali diri dan memahami dampaknya pada hasil belajar murid.
Menetapkan Fokus: Berdasarkan analisis, guru menetapkan satu atau dua kompetensi/perilaku spesifik yang paling mendesak untuk ditingkatkan.
2. Melakukan Upaya Tindak Lanjut (Proses Belajar)
Setelah area perbaikan teridentifikasi, guru mengambil langkah-langkah konkret untuk mempelajari dan menguasai kompetensi tersebut. Upaya ini meliputi:
Belajar Mandiri: Menggunakan sumber belajar dari Platform Merdeka Mengajar (PMM), membaca literatur pedagogik, atau mencari panduan/tutorial terkait kompetensi yang ditargetkan.
Mengikuti Pelatihan: Mengambil bagian dalam pelatihan, workshop, atau seminar yang relevan dengan kebutuhan spesifik, seperti pelatihan disiplin positif, asesmen formatif, atau penggunaan teknologi.
Kolaborasi dan Diskusi: Berdiskusi dengan rekan sejawat atau guru mentor yang dinilai memiliki keahlian di area tersebut (coaching dan mentoring).
Observasi Antar Guru (Peer Observation): Mengamati langsung praktik mengajar guru lain (rekan sejawat) yang telah berhasil menerapkan kompetensi yang ingin dikuasai.
3. Mempraktikkan Inspirasi dan Berbagi Praktik Baik (Aplikasi dan Penguatan)
Fase ini adalah pengujian dan penguatan kompetensi baru di lapangan:
Mempraktikkan Inspirasi: Guru menerapkan ide, strategi, atau keterampilan baru yang diperoleh dari proses belajar (poin 2) ke dalam praktik sehari-hari di kelas secara konsisten.
Evaluasi Diri Berkelanjutan: Selalu memantau dan mengevaluasi efektivitas praktik baru tersebut terhadap perubahan perilaku murid dan hasil pembelajaran.
Membagikan Praktik Baik: Jika upaya peningkatan kinerja berhasil, guru dapat membagikan praktik baik tersebut kepada rekan sejawat. Ini tidak hanya memperkuat pemahaman guru yang bersangkutan, tetapi juga menciptakan ekosistem belajar yang kolaboratif dan positif di sekolah.

0 Comments
Berkomentarlah sesuka hati kalian, bebas promo blog kalian di blog ini, asal nggak promo blog yang porno atau perjudian, terimakasih