Sensor Bikin Emosi


22 Juni 2016, sekitar pukul 23.00 WIB (11 malem) ada film ‘Final Destination’ yang pertama di TV. Kalian pasti tahu lah, gimana seru dan menegangkannya film ini. Tapi, ada 1 masalah yang gue alamin waktu itu, kalian yang menonton pasti juga tahu. Yak, bener banget, banyak adegan di film ini yang di ‘SENSOR’ tai banget. Padahal, hal yang bikin film ‘Final Destination’ ini seru adalah adegan ‘kecelakaannya’ yang sadis dan banyak darah.

Okelah, adegan seperti itu tidak boleh di negara kita ini, endonesa raya raya.

Tapi, kalau mau sensor lihat-lihat keadaan dong. Maksud gue gini, kan ‘Final Destination’ itu film genre horror dan banyak banget adegan darah-darahnya dan sadis, dan disitulah yang bikin film ini banyak yang suka. Tapi kenapa, sama pihak TV di sensor waktu adegan yang banyak orang suka gituloh, maksudkan?


Kedua, film ini tayang di malam hari, sekitar pukul 11 malam. Jam dimana banyak anak di bawah umur sudah tidur. So, gue jamin yang menonton tv di jam segitu, 90% (orang dewasa) yang sudah boleh menonton film kejam, sadis, darah, dan sebagainya.

Kenapa masih di sensor?

Kenapa?

Belahan dada, paha, perut, bahkan rokok juga di sensor di film ini.

Padahal, sumpah demi allah, hal yang pihak TV sensor itu semua juga tahu itu apa.

Jadi gini maksud gue,
Saat pihak TV ngesensor belahan dada, pasti kalian tahu kan kalau itu belahan dada? Nggak mungkin, di daerah dada terus karena di sensor penonton jadi mengira itu donat, balon atau apalah, semua juga tahu kalau yang di sensor itu belahan dada, jadi, ngapain di sensor kalau semua udah pada tahu, gitu.

Terus yang aneh lagi, ngeSensor rokok. Fakkk apa banget ini, rokok pun kena sensor sama pihak TV. Kenapa gue bilang aneh? Ya aneh aja, rokok di sensor, dan meskipun di sensor gitu, penonton semua TAHU kalau itu ROKOK, kan jadi percuma di sensor.

Kalau nggak di sensor ya di CUT adegan kecelakaan sadisnya. Paling anjing hal yang 1 ini. Saat tegang-tegangnya eh malah di potong adegannya. Tai lah sama TV indonesia.

Cuma mentingin rating yang tinggi karena banyak yang nonton, TAPI mengabaikan kepuasan konsumennya.

Kalau kalian, yang baca postingan ini, setuju nggak sama SENSOR yang BERLEBIHAN di TV Indonesia?

Tulis pendapat kalian, di kolom komentar

Cheeeeerrssss.........



Post a Comment

4 Comments

  1. iya gan jadi gak seru deh filmnya, sensornya lebay sih

    ReplyDelete
  2. Namanya juga sensor, pasti dicari bagian yang perlu disensor kalau gak disensor gak ada kerjaan tukang sensor he..he..

    ReplyDelete
    Replies
    1. tapi kalau gitu mending nggak usah nayangin film yg banyak sensor
      pilih / nayangin film yg sedikit adegan yg menurut indo nggak baik aja

      Delete

Berkomentarlah sesuka hati kalian, bebas promo blog kalian di blog ini, asal nggak promo blog yang porno atau perjudian, terimakasih